PROSES PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN MUSLIM
Disusun untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah
Ilmu Pendidikan Islam
MAKALAH
Dosen Pembimbing
Drs. H. Munawir Yas’ad, M.Pd.
Oleh :
Endong Murtaqil Al-Fatah
Mohammad Bahrul Ulum
Mohammad Heri
Zahrotul Badi’ah
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Jurusan Tarbiyah
Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Drajat
Kranji Paciran Lamongan
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an dan sunnah merupakan dua pusaka Rasulullah SAW yang harus selalu dirujuk oleh setiap muslim dalam segala aspek kehidupan. Satu dari sekian aspek kehidupan yang amat penting adalah pembentukan dan pengembangan pribadi muslim. Pribadi muslim yang dikehendaki Al-Qur’an dan sunnah adalah pribadi yang saleh. Pribadi yang sikap, ucapan dan tindakannya terwarnai oleh nilai-nilai yang datang dari Allah SWT.
Persepsi (gambaran) masyarakat tentang pribadi muslim memang berbeda-beda. Bahkan banyak yang pemahamannya sempit sehingga seolah-olah pribadi muslim itu tercermin pada orang yang hanya rajin menjalankan Islam dari aspek ubudiyah. Padahal itu hanyalah satu aspek saja dan masih banyak aspek lain yang harus melekat pada pribadi seorang muslim. Oleh karena itu standar pribadi muslim yang berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah merupakan sesuatu yang harus dirumuskan, sehingga dapat menjadi acuan bagi pembentukan pribadi muslim.
Dalam proses pendidikan Islam pendidik tidak hanya dituntut untuk menguasai sejumlah materi yang akan diberikan kepada peserta didiknya, tetapi harus menguasai berbagai metode dan teknik pendidikan guna kelangsungan transformasi dan internalisasi mata pelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembentukan kepribadian muslim?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar para Mahasiswa mengetahui cara mendidik dengan baik dan benar sehingga menghasilkan peserta didik yang berkepribadian muslim.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses Pembentukan Kepribadian Muslim
1. Proses pembelajaran
Dalam konsep Islam, karakter tidak sekali terbentuk, lalu tertutup, tetapi terbuka bagi semua bentuk perbaikan, pengembangan, dan penyempurnaan, sebab sumber karakter perolehan ada dan bersifat tetap. Karenanya orang yang membawa sifat kasar bisa memperoleh sifat lembut, setelah melalui mekanisme latihan. Namun, sumber karakter itu hanya bisa bekerja efektif jika kesiapan dasar seseorang berpadu dengan kemauan kuat untuk berubah dan berkembang, dan latihan yang sistematis.
2. Tahapan perkembangan perilaku
Tahap I (0 – 10 tahun)
Perilaku lahiriyah, metode pengembangannya adalah pengarahan, pembiasaan, keteladanan, penguatan (imbalan) dan pelemahan (hukuman), indoktrinasi
Tahap II ( 11 – 15 tahun)
Perilaku kesadaran, metode pengambangannya adalah penanaman nilai melalui dialog, pembimbingan, dan pelibatan
Tahap III ( 15 tahun ke atas)
Kontrol internal atas perilaku, metode pengembangannya adalah perumusan visi dan misi hidup, dan penguatan tanggung jawab kepada Allah
3. Pembentukan Kepribadian
Kepribadian terbentuk setelah melalui proses :
a. Adanya nilai yang diserap seseorang dari berbagai sumber, mungkin agama, ideologi, dan sebagainya
b. Nilai membentuk pola pikir seseorang yang secara keseluruhan ke luar dalam bentuk rumusan visinya
c. Visi turun ke wilayah hati dan membentuk suasana jiwa yang secara keseluruhan keluar dalam bentuk mentalitas
d. Mentalitas mengalir memasuki wilayah fisik dan melahirkan tindakan yang secara keseluruhan disebut sikap
e. Sikap yang dominan dalam diri seseorang secara kumulatif mencitrai dirinya adalah kepribadian
4. Tiga langkah merubah karakter
a. Terapi kognitif
Cara yang paling efektif untuk memperbaiki karakter dan mengembangkannya adalah dengan memperbaiki cara berfikir
Langkah :
Pengosongan, berarti mengosongkan benak kita dari berbagai bentuk pemikiran yang salah, menyimpang, tidak berdasar, baik dari segi agama maupun akal yang lurus
Pengisian, berarti mengisi kembali benak kita dengan nilai-nilai baru dari sumber keagamaan kita, yang membentuk kesadaran baru, logika baru, arah baru, dan lensa baru dalam cara memandang berbagai masalah
Kontrol, berarti kita harus mengontrol pikiran-pikiran baru yang melintas dalam benak kita, sebelum berkembang menjadi gagasan yang utuh
Doa, berarti bahwa kita mengharapkan unsur pencerahan Ilahi dalam cara berfikir kita
b. Terapi mental
Warna perasaan kita adalah cermin bagi tindakan kita. Tindakan yang harmonis akan mengukir lahir dari warna perasaan yang kuat dan harmonis
Langkah :
Pengarahan, berarti perasaan-perasaan kita harus diberi arah yang jelas, yaitu arah yang akan menentukan motifnya. Setiap perasaan haruslah mempunyai alasan lahir yang jelas. Itu hanya mungkin jika perasaan dikaitkan secara kuat dengan pikiran kita
Penguatan, berarti kita harus menemukan sejumlah sumber tertentu yang akan menguatkan perasaan itu dalam jiwa kita. Ini secara langsung terkait dengan unsur keyakinan, kemauan, dan tekad yang dalam yang memenuhi jiwa, sebelum kita melakukan suatu tindakan.
Kontrol, berarti kita harus memunculkan kekuatan tertentu dalam diri yang berfungsi mengendalikan semua warna perasaan diri kita
Doa, berarti kita mengharapkan adanya dorongan Ilahiyah yang berfungsi membantu semua proses pengarahan, penguatan, dan pengendalian bagi mental kita
c. Perbaikan fisik
Sebagaimana ahli kesehatan mengatakan bahwa dasar-dasar kesehatan itu tercipta melalui perpaduan yang baik antara tiga unsur :
1) Gizi makanan yang baik dan mencukupi kebutuhan
2) Olahraga yang teratur dalam kadar yang cukup
3) Istirahat yang cukup dan memenuhi kebutuhan relaksasi tubuh
Hadist riwayat Imam Ahmad :
Rasulullah berkata, “Inginkah kalian kuberitahu tentang siapa dari kalian yang paling kucintai dan akan duduk di majelis terdekat denganku di hari kiamat?” Kemudian Rasul mengulanginya sampai tiga kali, dan sahabat menjawab “Iya, ya rasulullah !” Lalu rasul bersabda, “Orang yang paling baik akhlaknya.”
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat kami simpulkan bahwa proses pembentukan kepribadian muslim adalah melalui beberapa tahap. Pertama adalah adanya nilai yang diserap oleh seseorang dari berbagai sumber, dari serapan nilai tersebut seseorang dapat membentuk pola pikir ke luar dalam bentuk rumusan visi, kemudian visi turun ke wilayah hati dan membentuk suasana jiwa yang secara keseluruhan keluar dalam bentuk mentalitas, selanjutnya mentalitas mengalir memasuki wilayah fisik dan melahirkan tindakan yang secara keseluruhan disebut sikap, dan yang terakhir sikap yang dominan dalam diri seseorang secara komulatif mencitrai dirinya adalah kepribadian.
Adapun langkah-langkah untuk merubah karakter adalah :
1. Memperbaiki cara berfikir, cara ini adalah paling efektif untuk merubah karakter.
2. Memberi arah yang jelas pada perasaan-perasaan untuk menguatkan keyakinan sebelum melakukan tindakan.
3. Perbaikan fisik
Sebagaimana ahli kesehatan mengatakan bahwa dasar-dasar kesehatan itu tercipta melalui perpaduan yang baik antara tiga unsur :
a. Gizi makanan yang baik dan mencukupi kebutuhan
b. Olahraga yang teratur dalam kadar yang cukup
c. Istirahat yang cukup dan memenuhi kebutuhan relaksasi tubuh
B. Saran
Berakhirnya makalah tentang Proses Pembentukan Kepribadian Muslim ini, kami berharap kepada para pembaca agar lebih banyak lagi membaca dibuku-buku lain. Karena kami merasa makalah ini kurang lengkap dan kurang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Matta, M. Anis. 2003. Membentuk Karakter Cara Islam. Jakarta: Al-I’tishom Cahaya Umat.
Mujib, Abdul. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.
Membentuk Kepribadian Muslim. 2007. (http//www.kaderisasi.pks.or.id, diakses pada tanggal 29 Maret 2010).
Jumat, 04 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar